Jenis-Jenis Bisnis | Pengantar Bisnis

Pengertian Bisnis
Secara umum, pengertian bisnis tidak terlepas dari kegiatan penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang dan jasa yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang. Dalam arti sempit, bisnis adalah usaha, sekelompok orang atau individu yang menciptakan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan.

Semakin banyak keinginan dan kebutuhan manusia maka semakin banyak jenis ragam bisnis. Berikut adalah jenis-jenis bisnis : 

1. Monopoli
Secara bahasa, kata monopoli berasal dari bahasa yunani, yakni Monos yang berarti sendiri dan Polein yang berarti penjual yang lalu kedua kata tersebut membentuk kata monopoli yang berarti menjual sendiri.

Dari kedua kata tersebut, dapat di simpulkan bahwa monopoli adalah seseorang, lembaga atau sebuah perusahaan yang tidak memiliki saingan sehingga dapat di katapan pengusaha tunggal. Sedangkan secara istilah, kata monopoli adalah orang, lembaga atau sebuah perusahaan tunggal yang memproduksi barang atau jasa yang dapat digunakan untuk orang banyak. Kita hanya dapat menggunakan barang atau jasa yang di sediakan perusahaan tersebut dan tidak dapat menggunakan barang atau jasa dari perusahaan lain.

Selanjutnya yang akan dibahas adalah ciri-ciri monopoli, antara lain :
  • Hanya ada satu pihak baik penjual ataupun perusahaan yang bertindak dan memiliki kuasa untuk mengambil keputusan harga (menjalankan monopoli pasar).
  • Tidak ada satupun pihak yang mampu menyaingi perusahaan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya dana yang melimpah, teknologi dan tenaga ahli memadai, memiliki bahan baku atau sumber daya yang khas.
  • Kekuatan perusahaan yang memonopoli ditopang oleh dukungan undang-undang dan kebijakan pemerintah sehingga tidak ada satupun pihak yanag akan menggoyahkannya.
  • Jenis produk baik barang atau jasa yang sejenis atau semacam tidak ada barang pengganti atau yang menyerupai, sehingga hanya satu pihak itu yang berkuasa karena tidak ada pesaing yang berarti.
  • Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga atau menentukan harga, jadi tidak ada campur tangan dari pemerintah tentang penetapan harga yang berhak hanya penjual atau perusahaan yang memonopoli pasar.
  • Promosi atau iklan suatu produk tidak begitu diperlukan karena untuk apa ada iklan karena sudah pasti produk perushaan yang memnopoli pasar pasti laku dan tidak ada pesaingnya.
  • Seringkali menimbulkan kerugian bagi konsumen ketika harga suatu produk tinggi tidak sesuai dengan produk yang mereka beli. Hal ini terjadi karena harga yang menentukan adalah penjual atau perusahaan yang berkuasa.

Dalam hal ini kita bisa mengambil contoh PT. KAI yang merupakan badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyelenggarakan jasa transportasi darat. PT. KAI tidak menghadapi persaingan secara langsung dari perusahaan kereta api lainnya karena sampai saat ini memang tidak ada penyelenggara jasa transportasi darat kereta api dari swasta, walaupun PT. KAI tidak mengalami persaingan secara langsung, tetapi PT. KAI akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari jasa transportasi darat lainnya, misalnya bus antar kota dan travel.

2. Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam suatu Pasar komoditas. Kondisi monopsony sering terjadi didaerah daerah perkebunan dan industry hewan potong.

Contoh dari monopsony adalah pasar sayuran di daerah terpencil, umumnya akan kesulitan menjual produknya ke tempat lain. Oleh karena itu, mereka terpaksa menjualnya ke seorang pedagang yang ada di daerah tersebut. Dengan demikian, pedagang yang hanya seorang itu menguasai pembelian sayuran di daerah tersebut.

Demikian juga halnya dengan peternak susu sapi perah yang hanya bisa menjual produknya ke koperasi terdekat. Koperasi menguasai pembelian susu karena memiliki fasilitas pengolah susu dan sudah memiliki jaringan pemasaran yang baik. Jadi, tidak ada jalan lain bagi peternak susu sapi perah kecuali menjualnya ke koperasi tersebut. Agar lebih mudah dalam memahami pasar monopsoni maka perlu untuk memahami ciri-ciri pasar monopsoni, adapun ciri-ciri dari pasar monopsoni secara lengkap adalah sebagai berikut:
  • Hanya terdapat seorang pembeli.
  • Pembeli umumnya bukanlah konsumen yang akan langsung menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan pedagang atau produsen yang akan menjual kembali atau yang akan mengolah produk tersebut lebih dulu sebelum dijual.
  • Barang yang diperjualbelikan umumnya merupakan bahan mentah, seperti susu mentah, daun teh, sayur, dan lain-lain. Jadi, dalam pasar monopsoni tidak menjual barang jadi, seperti tv, sabun mandi, dan lain-lain.
  • Tinggi rendahnya harga jual sangat ditentukan oleh keinginan pembeli.

3. Oligopoli


Oligopoli yang diartikan dari katanya, yaitu oligos berarti banyak, dan polein berarti menjual, merupakan pasar yang menawarkan suatu jenis barang dan boleh dikuasai dengan beberapa perusahaan. Di dunia pasar oligopoli, setiap perusahaan dapat sengaja mengakui dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang didapatkan dari hasil saingan dengan perusahaan lainnya.

Ciri-Ciri Oligopoli :
  • Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10) dengan banyak pembeli di pasar
  • Barang yang diperjualbelikan relatif homogen namun terdiferensiasi. Contohnya adalah sabun mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam tekhnologi dan tampilan, dan lainnya
  • Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan
  • Masing-masing penjual bersaing sangat ketat dengan penjual lainnya.
  • Persaingan terutama melalui promosi besar-besaran serta perang harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika suatu perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, namun diikuti dengan penurunan harga oleh perusahaan lain sehingga pada akhirnya pangsa pasar yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap, namun dengan harga jual yang lebih rendah
  • sistem harga yang kaku
  • Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli ini walau sulit

Contoh 1 : perusahaan menjual mobil dan motor, perusahaan rokok, industry telekomunikasi, dan perusahaan semen.
Contoh 2 : air mineral, jasa penerbangan, industry baja, industry sabun mandi.

4. Oligopsoni
Pengertian Pasar Oligopsoni adalah suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat dua atau lebih pembeli (umumnya pelaku usaha) yang menguasai pasar dalam hal penerimaan pasokan, atau berperan sebagai pembeli tunggal atas barang/ jasa di dalam suatu pasar komoditas.

Pada pasar ini pembeli merupakan pelaku usaha yang membeli bahan mentah lalu menjualnya kembali kepada konsumen akhir. Dalam pasar ini, pembeli memiliki peranan besar dalam hal penentuan harga barang di pasar tersebut.

Ciri-Ciri dari Oligopsi diantaranya :
  1. Terdapat Beberapa Pembeli di dalam pasar Oligopsoni terdapat beberapa pembeli yang menguasai pasar dimana tugasnya adalah membeli produk-produk yang dihasilkan oleh produsen.
  2. Umumnya Pembeli Adalah DistributorPada pasar ini, sebagian besar konsumennya adalah distributor. Mereka membeli produk yang dihasilkan produsen untuk dijual kembali ke konsumen akhir.
  3. Produknya Adalah Bahan Mentah
  4. Semua produk yang dijual di pasar ini adalah produk mentah atau bahan setengah jadi yang harus diolah agar dapat digunakan. Para pembeli kemudian mengolah bahan mentah tersebut dan menjualnya ke konsumen akhir.
  5. Harga Produk Cenderung StabilDi dalam pasar Oligopsoni, produsen dan konsumen saling memiliki ketergantungan satu sama lain. Sehingga, ketika produsen menaikkan harga maka konsumen akan berpindah ke produsen lain yang menawarkan harga lebih murah.
  6. Jenis Barang SedikitProduk di pasar Oligopsoni ini biasanya adalah komoditas, misalnya cengkeh, padi, susu sapi, dan lain-lain. Namun, pasar ini terbentuk berdasarkan potensi yang ada di suatu daerah. Misalnya potensi di suatu daerah adalah cengkeh, maka pasar Oligopsoni di daerah tersebut dikuasai oleh cengkeh saja.
    Contohnya, pasar wortel di suatu perkampungan. Dalam perkampungan tersebut para petani wortel hanya dapat menjual wortelnya ke beberapa pedagang untuk dijual lagi ke kota. Dalam contoh ini maka jelaslah bahwa para petani wortel sebagai produsen yang jumlahnya banyak hanya dapat menjual ke beberapa tengkulak (pembeli) yang kemudian akan dijual kembali ke kota.


Referensi :

Komentar

Postingan Populer