Investasi | Pengantar Bisnis
A.
Pengertian
Investasi
Banyak bisnis
yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan dari modal
kita, salah satunya dengan cara berinvestasi. Apa sih pengertian investasi?
Apa itu
investasi? pertanyaan semacam ini biasa muncul saat pertama kali seseorang
dihadapkan pada tawaran investasi, baik secara online maupun
offline. Investasi adalah suatu kegiatan penempatan dana pada aset
produktif dengan harapan mendapatkan imbal hasil dari pertumbuhan nilai aset
tersebut, dalam jangka waktu tertentu. Investasi merupakan lawan kata dari
konsumsi, yaitu tindakan pelaku ekonomi (baik individu maupun kelompok) yang
menggunakan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Melihat keadaan
perekonomian yang tidak selalu stabil, berinvestasi adalah salah satu langkah
strategis yang bisa dilakukan setiap orang untuk menghasilkan uang lebih.
B.
Perbedaan
Investasi dan Menabung
Kalau dilihat
secara sekilas, nabung dan investasi ini sama-sama kegiatan menyimpan uang.
Tapi ternyata masih banyak yang belum paham bahwa menabung dan investasi adalah
kegiatan yang berbeda.
Lantas di mana
sih bedanya?
Menabung adalah
sebuah kegiatan memisahkan sejumlah uang untuk disimpan dan uang tersebut masih
dapat digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan. Menabung biasanya dilakukan
untuk tujuan jangka pendek. Lain halnya dengan investasi yang memiliki tujuan
jangka panjang. Orang yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Para
investor ini akan mendapatkan hasil dari investasinya itu minimal setelah lima
tahun. Kegiatan investasi dilakukan dengan cara menanamkan modal yang kita
miliki dengan harapan akan mendapatkan pertumbuhan nilai di kemudian hari dan
menambah penghasilan.
Supaya lebih
jelas, berikut ini dijelaskan lebih lanjut soal perbedaan keduanya:
- Kemudahan dalam mengakses
Dengan
menabung, kamu bisa mengakses uangmu kapan pun dan di mana pun. Ketika kita
membutuhkan dana darurat, kita dapat mengambil uang kita melalui ATM. Namun
tentu ada batasan jumlah yang dapat diambil atau dicairkan.
Berbeda
dengan investasi. Saat kamu menginvestasikan sejumlah uang, maka kamu gak bisa
mengakses hasil investasi secara mendadak karena ada ketentuan periode
pengambilan hasil investasi.
- Risiko dan bunga
Bicara
soal risiko, menabung bisa dikatakan punya risiko yang sangat kecil karena
sistem keamanan yang sudah cukup canggih dan tentu saja terpercaya. Apabila
bank dimana kita menabung mengalami pencurian, maka kita gak perlu khawatir
karena pihak bank pasti akan bertanggung jawab akan uang tabungan kita.
Semua
nasabah dari bank tertentu juga pasti akan menikmati bunga tabungan tahunan
yang ditambahkan pada rekening mereka masing-masing. Namun jumlah yang
diberikan tentu saja tidak terlalu besar.
Dalam
investasi, pastinya keuntungan yang ditawarkan jauh lebih besar daripada bunga
tabungan. Modal yang ditanamkan akan terus bertambah nilainya dari waktu ke
waktu sehingga kantong kekayaan kita akan semakin bertambah. Karena
potensi imbal hasilnya lebih besar, maka risiko akan kehilangan dalam investasi
pun lebih besar ketimbang tabungan.
Semakin
tinggi imbalan hasil yang diperoleh, maka semakin besar juga risiko yang akan
ditanggung. Bahkan ada kemungkinan juga dana investasi yang disetorkan akan
hilang total seperti dalam investasi saham.
- Bentuk atau produk
Tabungan
pada umumnya berupa uang yang disimpan di bank sebagai tabungan atau deposito,
sedangkan dalam investasi terdapat beberapa jenis produk.
Namun pada
umumnya ada dua jenis investasi, yaitu investasi melalui aset riil yang dapat
kita lihat bentuk fisiknya seperti emas dan properti. Ada juga investasi dalam
bentuk keuangan yang dilakukan melalui berbagai produk pasar modal, seperti
reksa dana, saham dan obligasi.
- Fungsi
Apabila
kita ingin memiliki alokasi dana cadangan, tabungan merupakan pilihan yang
tepat karena dapat kita gunakan sewaktu-waktu. Sedangkan investasi memiliki
fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan jangka panjang dari hasil pengembangan aset
yang kita miliki.
Investor
melakukan investasi untuk mempersiapkan dana hari tua seperti pensiun. Tapi tak
jarang juga yang melakukan hal ini untuk memenuhi biaya pendidikan anak atau
cucu di masa depan.
Kelemahan Menabung
Uang yang
disimpan di dalam tabungan nilainya gak bertumbuh secara signifikan. Yang kita
dapat hanya sebatas bunga tahunan yang bahkan besarannya mungkin hanya dapat
membayar biaya administrasi bulanan. Belum lagi uangnya bakal tergerus oleh
kenaikan inflasi tahunan, maka nilai dari uang kita sebetulnya semakin menurun.
Walaupun
uangnya bisa sewaktu-waktu diambil, besaran uang yang kita ambil juga ada
batasannya. Contohnya ketika mengambil uang di mesin ATM, maksimal uang yang
dapat kita tarik sekitar Rp 5-10 juta saja.
Kelemahan Investasi
Kalau
investasi asal-asalan, bukan gak mungkin uang malah ludes semua (uang
hilang/ okashacetak). Risiko investasi sebanding dengan keuntungan. Oleh
sebab itu, perlu kemampuan berinvestasi yang matang sebelum kita menaruh modal.
Sebagai
contoh, untuk jenis investasi saham, ada risiko yang ditanggung apabila
perusahaan tempat kita menginvestasikan modal mengalami kebangkrutan. Perlu
pengetahuan khusus juga dalam mengelola manajemen risiko dalam bermain saham. Sementara
itu, investasi dalam bentuk properti memerlukan modal yang besar. Investasi ini
juga tidak likuid, karena butuh waktu dan usaha lebih untuk menjualnya. Namun
kalau soal keuntungan, wah dijamin bisa bikin sejahtera.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jadi,
diantara menabung dan investasi, kira-kira mana yang lebih menguntungkan? Dari
uraian dan penjelasan di atas, pilihan kita tergantung dari tujuan kita. Apabila
kita ingin memiliki tujuan jangka pendek, gunakan tabungan. Namun untuk
mempersiapkan dana jangka panjang, gunakan investasi. Tapi jangan lupa untuk
pelajari segala hal yang berhubungan dengan pengembangan aset investasinya. Untuk
perencanaan keuangan yang optimal, baiknya kamu memiliki dua instrumen ini.
Jadi dana darurat ada, modal kebutuhan jangka panjang pun tersedia.
C.
Cara Investasi Properti
Sekarang ini, investasi properti
merupakan salah satu sektor investasi yang banyak dipilih untuk menjaga
kestabilan keuangan supaya tidak terpengaruh dengan dampak inflasi yang semakin
sadis. Makanya, sangat wajar kalau akhirnya banyak sekali investor yang memilih
bisnis properti untuk menyelamatkan harta mereka dari gerusan inflasi.
Tentu saja, dengan melakukan investasi
properti, maka Anda akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan uang tanpa harus
bersusah payah dan melakukan beberapa pekerjaan yang berat lainnya yang
menagndung risiko besar. Tapi walaupun begitu, bisnis properti ini tidaklah
semudah seperti yang ada lihat. Hasil masksimal dari bisnis properti ini sangat
tergantung kepada strategi yang Anda jalankan. Dari mulai perencanaan yang
harus benar-benar matang, pemilihan lokasi dan lainnya.
Selain itu, ada beberapa strategi
investasi properti yang dinilai cukup sederhana tapi berpotensi menghasilkan
keuntungan yang sangat besar, yakni keberanian Anda untuk memulai bisnis
properti. Selain itu, Anda juga bisa melaksanakan beberapa strategi berikut ini
yang bisa Anda terapkan untuk meraih keuntungan yang berlimpah.
Dari sekian banyak strategi yang bisa Anda jalankan, terdapat satu
strategi khusus untuk menjalankan investasi properti ini. Berikut merupakan
beberapa strategi yang bisa Anda gunakan untuk menggaet untung yang maksimal.
Æ
Cari Pengembang Yang Baik
Yang pertama harus Anda lakukan adalah mencari pengembang atau
developer yang baik. Untuk mengetahui ini, Anda bisa melihatnya dari
track-record yang mereka miliki. Beberapa point yang harus Anda perhitungkan
ketika memilih pengembang adalah developer haru memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas tinggi, berpengalaman dengan proyek-proyek besar dan
harus memiliki margin error yang sangat rendah.
Perlu Anda ketahui juga, semakin besar peluang bisnis properti
yang akan Anda buka, maka secara otomatis ini akan membuat lebih banyak
developer baru yang berdatangan. Selain itu, kawasan properti baru dan terpadu
biasanya akan dilakukan perusahaan pengembang properti yang besar dan
berpengalaman. Maka dari itu, daripada Anda berspekulasi dengan pengembang yang
baru, mendingan Anda memilih developer yang sudah memiliki pengalaman dalam
berbagai proyek.
Æ
Lokasi Properti yang Baik
Dalam bisnis properti, lokasi merupakan salah satu hal yang sangat
penting dan harus bisa diperhatikan dengan bijak. Misalnya saja, ketika Anda
memilih properti hunian, sebaiknya Anda lebih memilih hunian rumah yang dihuni
oleh para end user. Hal tersebut karena kebanyakan pembeli yang merupakan end
user, mereka biasanya akan tinggal lama dan bahkan akan mengajak yang lainnya
(teman atau keluarga) untuk sama-sama membeli rumah dilokasi yang sama.
Tentu saja ini sangat menguntungkan, karena secara tidak sengaja,
si user ini telah mempromosikan lokasi bisnis properti Anda, sehingga biaya
promosi akan bisa ditekan sedemikian rupa. Selain itu, tehnik promosi dari
mulut ke mulut ini merupakan salah satu tehnik promosi yang paling efektif dan
berpoetnsi besar mendatangkan konsumen lainnya.
Lokasi terbaik untuk membuat perumahan adalah tempat-tempat
strategis yang sangat dekat dengan pusat kota, yang memiliki akses transportasi
yang memadai, baik itu angkutan umum atau fasilitas jalan yang baik, dekat
dengan pusat pendidikan, seperti sekolah dan lainnya, dekat dengan kantor
pemerintahan, minimalnya kantor kecamatan dan usahakan harus dekat dengan pusat
bisnis seperti mall dan pasar.
Æ
Fasilitas Memadai
Selain lokasi, beberapa fasilitas dalam perumahan juga sangat
penting untuk dicermati. Hal tersebut karena setiap orang pasti menginginkan
lokasi properti yang sudah ditunjang oleh fasilitas yang memadai, dari mulai
fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, akses transportasi
yang memadai dan fasilitas lainnya. Hal ini harus bisa Anda lakukan supaya
pembeli bisa lebih nyaman dan mau membeli properti yang Anda tawarkan. Walaupun
mungkin harga yang Anda tawarkan akan sedikit mahal.
Selain itu, dengan fasilitas yang lengkap juga, maka Anda
seolah-olah berpeluang untuk membuka lahan bisnis lainnya. Misalnya saja,
ketika daerah yang Anda bangun tersebut mengalami kemajuan yang pesat, maka
bisa saja Anda mendirikan beberapa bangunan sebagai penunjang, misalnya Mall
yang lebih dekat ke perumahan, Ruko dan bisnis penunjang lainnya.
Selain memiliki persentasi keuntungan yang berlipa ganda, ada
beberapa catatan penting lainnya yang harus Anda ketahui tentang bisnis
investasi properti ini, dan bahkan berpotensi untuk memberikan kerugian yang
jauh lebih besar daripada modal yang Anda keluarkan.
Tentu saja sebagai seorang investor, Anda wajib mengetahui
beberapa catatan penting dan termasuk kelemahan dalam investasi properti supaya
dapat mengantisipasi kerugian dan menambah nilai jual dari properti itu
sendiri.
Æ
Beban Perawatan
Sebagai investor, harusnya Anda sudah mengetahui kalau bisnis
properti ini bukanlah bisnis gratsi dimana Anda tinggal membeli properti
kemudian membiarkan properti tersebut berbuah seperti apa yang Anda inginkan.
Makanya, untuk membuat aset Anda ini menghasilkan pendapatan yang
tidak 998terhingga, Anda harus memastikan properti tersebut dalam keadaan
baik-baik saja dan tidak terjadi kerusakan apapun.
Selain itu, properti yang dibiarkan rusak akan membuat harga jual
dari aset Anda menjadi turun, sehingga kemungkinan besar Anda akan merugi.
Makanya, untuk menghindari itu semua, Anda juga harus menyediakan biaya
perawatan supaya properti Anda dalam kondisi yang terawat sampai nanti
benar-benar bisa dijual dan menghasilkan keuntungan yang besar untuk Anda.
Æ
Investasi Padat Modal
Investasi properti bisa juga dikatakan sebagai investasi bersifat
padat modal atau capital intensive. Hal tersebut karena semakin besar modal
yang ditanamkan dalam properti yang Anda miliki, maka semakin besar pula hasil
yang didapatkan investasi properti tersebut. tapi perlu dicatat, ini termasuk
juga kepada biaya pembanguanan, perawatan dan tentu saja fasilitas lainnya yang
ada dalam aset Anda.
Æ
Keterjangkauan Investasi
Seperti kita ketahui, dalam bisnis properti, biasanya harga akan
mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan yang Anda. Harga properti juga
akan ditetapkan berdasarkan sifat-sifat pasar lokal dan adanya trend yang akan
sangat memengaruhi kepada permintaan dan juga penawaran harga dari properti itu
sendiri.
Dalam hal ini, Anda perlu mencermati kalau ada satu perbedaan
signifikan antara menilai properti dan saham. Dimana pembelian properti ini
biasanya akan melibatkan pihak ketiga, bisanya adalah Bank atau pihak lainnya
yang akan mencover dulu biaya pembelian.
Æ
Biaya Transaksi yang Tinggi
Untuk bisa berinvestasi dalam sektor properti, mau tidak mau Anda
harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi jika dibanding dengan berinvestasi
di sektor lain. Beberapa biaya yang harus Anda penuhi adalah pajak terkait
properti dan lainnya. Selain itu, Anda juga harus memiliki modal yang tinggi,
untuk mendapatkan properti dengan daya jual yang tinggi.
Æ
Waktu Lama untuk Membeli
Seperti kita ketahui kalau membeli produk properti yang sesuai
keinginan tidak akan bisa Anda dapatkan dalam tempo singkat, Anda harus
menunggu dalam hitungan minggu, bulan atau bahkan tahun.
Hal ini juga sebenarnya sudah dijelaskan dalam sifat properti yang
tidak likuid. Bahkan seorang pakar properti yang berasal dari Amerika Serikat
mengatakan kalau Anda ingin berbisnis dalam properti, maka Anda harus mencari
100 properti dengan hanya memilih tiga yang terbaik untuk mendapatkan satu
properti yang Anda inginkan. Perhitungan ini juga terkanndung dalam formula
100:3:1.
Æ
Terbatasnya Pengetahuan
Bisnis properti bisa disebut sebagai bisnis buta, karena mau tidak
mau Anda akan memiliki pengetahuan yang terbatas yang disebabkan karena
properti itu bersifat lokal. Tentu saja, harga sebuah rumah di satu tempat
tidak akan sama seperti daerah lainnya.
Hal inilah yang membuat Anda sebagai investor harus benar-benar
jeli dan harus membuat survei terlebih dahulu terhadap lokasi properti yang
Anda incar. Jangan sampai Anda membeli properti di daerah dengan harga lebih
tinggi dari standar daerah tersebut.
Æ
Penyusutan Bangunan
Mau tidak mau, investasi properti yang berbasis pada tanah dan
bangunan ini akan mengalami penyusutan, walaupun dari tahun ke tahun harga jual
ini akan meningkat. selain itu, Anda juga harus tahu kalau bangunan berupa
rumah secara teoritis memiliki umur pakai maksimal, sehingga bangunan ini bisa
saja menyusut.
Celakanya, kalau rumah Anda tidak terjual dalam jangka waktu yang
lama, maka bisa-bisa banguann rumah Anda akan hancur atau minimalnya
membutuhkan perbaikan. Baik itu perbaikan untuk perawatan maupun perbaikan
model atau desain yang tiap waktu selalu berubah-ubah.
Æ
Hancur Bila Terjadi Bencana Alam
Kalau dibandingkan dengan investasi yang lainnya, investasi
properti ini dianggap memiliki memiliki risiko kehancuran tanah dan bangunan
yang bisa disebabkan alam dengan sangat tinggi. Rumah Anda bisa saja hancur
karena gempa, Tsunami, tanah longsor, kebakaran dan lain-lain. Walaupun begitu,
ini masih bisa Anda atasi dengan asuransi. Walaupun Anda harus membayar
preminya tiap bulan.
Dengan mengetahui segala strategi dan berbagai macam potensi
kerugian dalam bisnis properti ini, diharapkan Anda akan lebih bijak dan lebih
dewasa lagi dalam memilih produk investasi.
Jadi ketika investasi properti Anda mengalami hambatan,
maka Anda sudah siap dengan investasi lainnya untuk mencover segala kerugian
yang ada. Intinya, keberanian Anda dalam berinvestasi dan perhitungan yang
tepat akan membuat Anda seorang pemain besar dalam dunia investasi.
D.
Cara Investasi Logam Mulia atau Emas
Emas atau logam mulia merupakan
salah satu bentuk investasi yang likuid dan tidak mudah tergerus inflasi,
sehingga menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat digemari.
Investasi emas, kedengarannya memang
menyeramkan, namun nyatanya cukup sederhana. Beli sesuai anggaran saat harganya
rendah, dan jual pada saat harganya naik. Sesederhana itu.
Namun dengan seiring perkembangan
investasi dewasa ini, terkadang investasi menjadi lebih rumit. Jadi, apa saja
langkah jitu dalam berinvestasi emas? Semoga tips di bawah ini dapat membantu
Anda memulainya dengan senang dan percaya diri.
- Tentukan tujuan berinvestasi emas
Sebelum memulainya, tanyakan dulu
pada diri Anda: mengapa saya ingin berinvestasi emas? Jangan sampai Anda
melakukan ini hanya karena ikut-ikutan, karena investasi yang tidak dijalankan
dengan serius hanya akan berakhir di pegadaian atau dijual lagi saat Anda
kepepet secara finansial. Bila sudah menemukan tujuan jangka panjang, maka
langkah jitu dalam berinvestasi emas ini sudah Anda lakukan.
- Jeli dalam memperkirakan waktu berinvestasi emas dan berkonsultasi dengan yang lebih ahli
Kapankah sebaiknya Anda berinvestasi
emas? Saatnya rajin memerhatikan pasar dan berkonsultasi dengan yang lebih
ahli. Kesalahan pemain baru dalam investasi emas adalah mengira bahwa mereka
bisa melakukannya kapan saja. Padahal, bila harga emas lagi turun, justru malah
mereka yang merugi. Makanya, langkah jitu berinvestasi emas yang ini tidak
boleh sampai dilupakan.
Sebelum menjual emas, carilah
terlebuh dahulu informasi mengenai harga emas dan kecenderungan jangka
pendeknya ke depan. Media massa selalu melaporkan perkembangan harga emas
terbaru, sekaligus analisisnya terhadap kemungkinan perkembangan harga beberapa
waktu mendatang. Kita juga bisa meneropong tren harga emas di internet,
misalnya melalui situs Kitco, Goldprice, atau UBS Gold.
- Pilihlah Jenis Emas yang Sesuai
Jangan salah. Meski perhiasan yang
Anda beli terbuat dari emas, bukan berarti mereka bisa dijadikan bagian dari
investasi. Selain sudah terkena beban biaya pembuatan perhiasan, harganya malah
lebih kecil saat dijual kembali. Untuk langkah yang lebih jitu dalam
berinvestasi emas, pilihlah emas batangan atau koin.
Setelah tahu persis pergerakan harga
emas, barulah kita memilih tempat. Emas bersertifikat selalu diterima dimana
pun. Emas 24 karat lebih mudah dijual daripada 18 karat. Emas dengan sertifikat
akan lebih dihargai lebih tinggi. Perhiasan emas yang modelnya masih bertahan,
juga akan lebih mudah dijual.
- Jangan sampai berutang hanya gara-gara investasi emas
Ini satu lagi kesalahan yang rawan
dilakukan pemain baru dalam investasi emas. Pastikan Anda sudah memiliki modal
yang cukup sebelum memulai, karena investasi ini berjangka panjang dan hasilnya
tidak bisa diambil dalam waktu dekat. Jangan sampai Anda malah jadi berutang
hanya gara-gara berinvestasi emas, namun tanpa persiapan yang matang.
- Siapkan dana cadangan sebelum berinvestasi emas dan pilih yang kadar logamnya murni
Langkah jitu berinvestasi emas ini
masih terkait dengan poin sebelumnya. Sebelum memulai, pastikan Anda sudah
mempersiapkan dana cadangan. Seberapa besar? Ya, kira-kira sekitar enam hingga
12 bulan pengeluaran keluarga sebelum memulai investasi emas. Selain itu,
jangan asal membeli emas. Pastikan kadar logam emas yang Anda beli murni, kira-kira
nyaris 100% (sertifikasi asli dari PT.Aneka Tambang/Antam dapat menjamin
keasliannya.) Anda bisa mendatangi kantor Antam atau Pegadaian untuk sumber
yang lebih tepercaya.
- Jual pada Pihak yang Memberikan Harga Tinggi
Usahakan untuk menjual kembali ditempat
kita membeli sebelumnya, apalagi bila kuitansi pembelian masih ada. Jika ada
perjanjian buy back guarantee, cobalah mencari informasi apakah harganya sudah
terbaik. Bila ada tempat lain yang bersedia membeli dengan harga lebih tinggi,
abaikan saja garansi itu. Jika menjual ke Logam Mulia Aneka Tambang, konon ada
kemungkinan harganya sedikit lebih tinggi daripada di toko emas biasa.
E.
Cara
Investasi Reksa Dana
Reksa
dana adalah kumpulan dana yang dikelola untuk membeli saham, obligasi, atau
instrumen keuangan lainnya. Sistem reksa dana cukup sederhana, investor hanya menaruh
sejumlah modal yang dipercayakan kepada profesional untuk diinvestasikan
kembali. Sebelum menginvestasikan uang Anda pada reksa dana, sebaiknya
Anda mengetahui lebih dulu jenis-jenis reksa dana yang ada.
Beberapa
reksa dana yang cukup populer saat ini adalah reksa dana pasar uang, reksa dana
pendapatan tetap, campuran, dan saham.
Reksa
Dana Pasar Uang
Reksa
dana ini seluruhnya ditempatkan pada deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia),
dan obligasi. Reksa dana ini memiliki risiko relatif lebih rendah daripada
reksa dana lainnya, namun potensi keuntungannya pun relatif rendah. Biasanya investor yang melakukan
investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun.
Reksa
Dana Pendapatan Tetap
Reksa
dana pendapatan tetap dananya dialokasikan ke obligasi minimal
80%. Potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa dana pasar
uang. Biasanya
investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu
investasi 1-3 tahun.
Reksa
Dana Campuran
Sesuai
namanya, reksa dana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen
keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi
saham, reksa dana campuran lebih berisiko. Akan tetapi, potensi keuntungannya relatif lebih tinggi
daripada reksa dana pendapatan tetap. Biasanya investor yang melakukan
investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi 3-5 tahun.
Reksa
Dana Saham
Reksa
dana saham menempatkan dananya minimal 80% ke intrumen pasar modal atau saham.
Potensi keuntungan reksa dana saham adalah yang paling besar diantara reksa
dana lainnya. Namun demikian, risikonya juga paling besar. Biasanya investor
yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi
lebih dari 5 tahun.
Langkah-Langkah Membeli Reksa Dana
Bagaimana langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam membeli dan
investasi reksa dana? Setidaknya ada 3 langkah yang penting Anda ketahui,
yaitu:
1.
Memilih
Reksa Dana yang Akan dibeli
Ada
lebih dari 800 produk reksa dana yang dijual di Indonesia. Untuk mengetahui
fakta atau informasi material mengenai suatu produk reksa dana secara lengkap
dan rinci, Anda dapat membaca prospektus reksa dana (informasi lengkap tentang
suatu reksa dana). Alternatif lain untuk mendapatkan informasi suatu produk
reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.
Dokumen
ini umumnya diterbitkan setiap bulan sekali oleh Manajer Investasi (MI). Fund
Factsheet berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan
informasi penting pada sebuah prospektus, seperti tujuan investasi, strategi
investasi, komposisi portofolio, minimal dana investasi, dan sebagainya.
Luangkan
waktu Anda untuk mempelajari produk, terutama kebijakan dan risiko investasi,
serta mengenali rekam jejak dan reputasi MI. Pelajari tata cara investasi pada
reksa dana tersebut, termasuk biaya-biaya transaksinya bila ada. Kemudian,
pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan
ekonomi Anda.
2.
Mengunjungi
Tempat Penjualan Reksa Dana
Setelah
memilih investasi reksa dana yang akan dibeli, Anda dapat mencari tahu di situswebsite Manajer
Investasi reksa dana tersebut, apakah kita bisa membeli langsung reksa dana
tersebut dari MI (seperti contohnya Panin atau Trimegah) atau harus ke agen
penjual (seperti contohnya Schroders/BNP Paribas hanya memperkenankan pembeli
melalui agen penjualnya di bank).
Jika
Anda sudah tahu tempat untuk membeli reksa dana tersebut, Anda tinggal datang
dan membuka rekening investasi reksa dana. Jika di bank, usahakan Anda datang
ke kantor cabang utama, karena tidak semua kantor cabang dapat melayani
pembukaan rekening investasi reksa dana.
3.
Membeli
Reksa Dana
Jika
Anda membeli reksa dana langsung dari MI, maka biasanya Anda akan diminta untuk
mentransfer uang sesuai dengan yang Anda inginkan ke rekening reksa dana
tersebut.
Lalu
Anda kirimkan/berikan copy dari bukti transfer tersebut ke Customer
Service dari MI untuk diproses sebagai pembelian awal (begitu
pula pembelian berikutnya). Wajib diingat, rekening untuk penyetoran haruslah
nama reksa dana tersebut, bukan merupakan rekening pribadi ataupun rekening
perusahaan. Jika Anda membeli dari agen penjual bank, biasanya Anda akan
diberikan formulir untuk diisi dengan nominal yang nantinya akan dipotong dari
rekening tabungan Anda.
Membeli Secara Konsisten dan
Mengikuti Perkembangannya
Setelah
Anda berhasil melakukan pembelian pertama, maka langkah selanjutnya adalah Anda
harus melakukan pembelian secara konsisten. Berinvestasi di reksa dana harus
Anda bayangkan seperti menabung. Anda harus melakukannya secara konsisten untuk
hasil yang lebih baik.
Jangan
melakukan jual beli reksa dana jika Anda belum paham benar untuk bertransaksi
jual beli, karena hal itu hanya akan merugikan Anda dan investasi Anda.
Pelajarilah perlahan-lahan dengan mengikuti perkembangan hasil keuntungan reksa
dana Anda ketika Anda berinvestasi secara konsisten. Setelah itu, jika Anda
sudah mulai paham dan memiliki lebih banyak pengetahuan, barulah Anda boleh
untuk melakukan transaksi jual beli.
F.
Berinvestasi
Saham di Pasar Modal
Saham merupakan salah satu
instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar. Sampai
saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil
yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya.
Pelaku-pelaku
Investasi Saham
Ada 3 tipe pelaku transaksi di bursa efek yang menanamkan uangnya
di saham dengan harapan bisa memperoleh keuntungan. Ketiga tipe pelaku
transaksi saham tersebut adalah:
- Investor, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya di bursa saham
untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya
seorang investor membeli saham sebuah perusahaan yang mempunyai nilai dan
performa yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang.
Investor menggunakan analisa fundamental dalam menentukan keputusan
pembelian sahamnya.
- Trader, yaitu orang yang memperjualbelikan saham dengan
memanfaatkan fluktuasi harga saham. Trader dapat
mentransaksikan saham dalam jangka pendek, hingga jangka menengah.
Bergantung pada trader itu sendiri,
jangka waktu yang dipakai bisa bervariasi dari transaksi harian, mingguan,
bulanan, atau bahkan ada trader yang bertransaksi
tiap menit dan jam. Berbeda dengan investor, trader menggunakan
analisa teknikal dalam menentukan keputusan jual beli sahamnya.
- Spekulan, yaitu orang yang tidak bisa dikatakan sebagai investor
maupun trader. Spekulan menggunakan
bursa saham sebagai berjudi. Seorang spekulan umumnya tidak menguasai
pengetahuan tentang saham, baik analisa teknikal maupun fundamental, dan
keputusan transaksinya hanya berdasarkan rumor, ikut-ikutan, atau tebakan
belaka.
Langkah Awal Memulai Investasi Saham
Hal pertama yang perlu diperhatikan investor sebelum memulai
melangkah untuk berinvestasi pada saham adalah mengenali dirinya sendiri.
Setelah mengetahui ada 3 tipe orang yang mentransaksikan saham, maka Anda
sebagai investor pun dapat memilih ingin menjadi pemain saham tipe yang mana.
Bagaimana mekanisme pembelian saham? Dalam bertransaksi jual
beli saham Anda perlu tahu beberapa mekanisme yang berlaku di Bursa Saham. Hal-hal tersebut
antara lain:
#1 Tiga Jenis Pasar
Pada mekanisme perdagangannya, terdapat 3 pasar, yaitu:
- Pasar reguler
(RG),
yaitu pasar utama dalam Bursa Saham. Dalam pasar reguler, transaksi yang
berlangsung menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung secara
terus menerus selama periode perdagangan.
- Pasar Negosiasi
(NG),
yaitu pasar yang transaksinya dilaksanakan berdasarkan tawar menawar
individual antara anggota dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar
reguler.
- Pasar Tunai (TN), yaitu pasar
yang memiliki skema yang sama persis seperti pasar reguler, namun sistem
penyelesaiannya secara tunai tanpa menunggu hari ketiga.
#2 Fraksi Harga
Di dalam pasar reguler dan pasar tunai, kenaikan harga dalam
tawar menawar sudah ditentukan oleh apa yang disebut dengan fraksi harga.
Perhatikan tabel di bawah, misalnya pada kelompok harga
Rp500-Rp2.000, fraksi harganya adalah Rp5, ini berarti pada kelompok harga ini,
perubahan harga sahamnya ada pada kelipatan 5.
Kelompok Harga
(Rp)
|
Fraksi Harga (Rp)
|
50-200
|
1
|
200-500
|
2
|
500-2.000
|
5
|
2.000-5.000
|
10
|
>5.000
|
25
|
Dengan demikian, tidaklah mungkin untuk menjual saham dengan
harga Rp763, karena diwajibkan harganya adalah kelipatan Rp5. Karenanya untuk
menjual harga di luar fraksi harga yang ditentukan, dapat melalui pasar
negosiasi.
#3 Satuan Pedagangan (Lot)
Selain adanya fraksi harga, saham-saham di pasar reguler dan
pasar tunai hanya bisa diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”, dimana 1
lot sekarang adalah 100 lembar.
Transaksi odd lot (kurang dari
1 lot) hanya bisa dilakukan di pasar negosiasi, dimana diperbolehkan
bertransaksi dalam satuan lembar.
#4 Fee Broker
Dalam melakukan pembelian saham pun, dikenakan biaya. Tergantung
sekuritas yang Anda pakai jasanya, fee yang dibayarkan
pun bisa berbeda-beda, namun dalam setiap transaksi yang kita lakukan pasti
dikenakan sejumlah fee.
Misal Anda menggunakan jasa Sekuritas XY, dan sekuritas tersebut
menerapkan feesejumlah 0,15% untuk fee beli
dan 0,25% untuk fee jual, maka berikut adalah rincian
yang harus Anda bayarkan:
Untuk Fee Beli
sebesar 0,15%:
- 0,043%
adalah fee untuk Bursa Efek Indonesia
- 0,107%
adalah fee untuk Broker Anda, dimana
masih dirinci:
- 0,0972%
adalah fee yang diterima Broker
- 0,0097%
adalah PPN yang dibebankan pada Anda.
Untuk Fee Jual
sebesar 0,25%
- 0,043%
adalah fee untuk Bursa Efek Indonesia
- 0,1%
adalah PPh dari Penjualan Saham
- 0,107%
adalah fee untuk Broker Anda, dimana masih dirinci:
- 0,0972%
adalah fee yang diterima Broker
- 0,0097%
adalah PPN yang dibebankan pada Anda
#5 Harga Bid & Offer
Hal berikutnya yang perlu Anda tahu adalah
perbedaan harga Bid dan Offer. Untuk lebih jelasnya mengenai Bid dan Offer, perhatikan gambar berikut.
Harga Bid adalah harga
antrian permintaan yang dipesan oleh yang ingin membeli, danBid Vol berarti
jumlah lot yang dipesan oleh pembeli dalam harga bid.
Sementara Harga Offer adalah
harga antrian penawaran yang dipesan oleh yang ingin menjual, dan Offer Vol berarti
jumlah lot yang dipesan oleh penjual dalam harga offer.
Dalam kasus di atas dapat kita lihat ada antrian Bid di
harga Rp520 dan ada antrian Offerdi harga Rp525. Dari
antrian ini bisa kita artikan sebagai berikut: ketika kita ingin membeli saham
tersebut secara langsung tanpa antri adalah beli diharga Rp525 dan sebaliknya
jika ingin menjual secara langsung jual di harga Rp520.
Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan pasar tunai, namun
tidak berlaku pada pasar negosiasi. pada pasar negosiasi, walaupun harga bid dan offer telah
bertemu di harga yang sama, harus dilakukan tawar-menawar secara langsung
antara pihak pembeli dan pihak penjual, hingga terjadi kesepakatan berapa harga
dan lot yang akan ditransaksikan.
#6 Waktu Perdagangan
Bursa Efek Indonesia sebagai pasar tempat diperdagangkannya
lembar saham memiliki waktunya sendiri untuk anggota-anggotanya mentransaksikan
saham. Seperti jam kerja pada umumnya, Bursa saham hanya buka dari hari
Senin-Jumat. Dan tidak termasuk hari libur dan hari raya.
Jam perdagangan saham pun di bursa juga terbatas. Saham hanya
dapat diperdagangkan pada pukul 08:45 WIB hingga pukul 16:15 WIB, berikut
adalah rinciannya di pasar reguler.
Keterangan
|
Senin-Kamis
|
Jumat
|
|
Pra Pembukaan
|
Anggota bursa memasukkan
order beli dan jual, hanya berlaku bagi saham LQ45
|
08:45-08:55
|
|
Pembukaan
|
Permintaan dan Penawaran
yang dimasukkan saat pra pembukaan akan dibentuk pada saat pembukaan
|
08:55-09:00
|
|
Sesi 1
|
09:00-12:00
|
09:00-11:30
|
|
Istirahat
|
Waktu bursa istirahat,
tidak ada saham yang diperdagangkan
|
||
Sesi 2
|
13:30-15:49
|
14:00-15:49
|
|
Pra Penutupan
|
Anggota bursa memasukkan
order beli dan jual
|
15:50-16:00
|
|
Penutupan
|
Permintaan dan Penawaran
yang dimasukkan saat pra penutupan akan dibentuk pada saat penutupan
|
16:01-16:05
|
|
Pasca Penutupan
|
Sesi terakhir perdagangan,
transaksi hanya bisa dilakukan pada harga yang dibentuk saat penutupan
|
16:05-16:15
|
Skema jam perdagangan dalam tabel di atas hanya berlaku di pasar reguler, untuk pasar negosiasi dan pasar tunai tidak diberlakukan mekanisme pra-pembukaan, pra-penutupan dan pasca-penutupan. Dalam pasar tunai pun jam perdagangan hanya berlaku pada sesi 1 saja.
Referensi :
https://www.seputarforex.com/artikel/definisi-dan-pengertian-investasi-119302-31
(diakses pada tanggal 22/11/2018)
https://www.moneysmart.id/jangan-salah-bedanya-menabung-dan-investasi/
(diakses pada tanggal 22/11/2018)
https://edubisnis.net/cara-melakukan-investasi-properti-dengan-cerdas-dan-benar/
(diakses pada tanggal 22/11/2018)
https://www.finansialku.com/cara-investasi-reksa-dana-untuk-pemula/
(diakses pada tanggal 22/11/2018)
https://www.finansialku.com/langkah-langkah-memulai-investasi-saham/
(diakses pada tanggal 22/11/2018)
https://www.finansialku.com/ketahui-cara-membuka-rekening-saham-hingga-membeli-saham/ (diakses pada tanggal
22/11/2018)
Komentar
Posting Komentar