Investasi | Pengantar Bisnis



A.    Pengertian Investasi
Banyak bisnis yang dapat dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah atau keuntungan dari modal kita, salah satunya dengan cara berinvestasi. Apa sih pengertian investasi?

Apa itu investasi? pertanyaan semacam ini biasa muncul saat pertama kali seseorang dihadapkan pada tawaran investasi, baik secara online maupun offline. Investasi adalah suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan mendapatkan imbal hasil dari pertumbuhan nilai aset tersebut, dalam jangka waktu tertentu. Investasi merupakan lawan kata dari konsumsi, yaitu tindakan pelaku ekonomi (baik individu maupun kelompok) yang menggunakan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Melihat keadaan perekonomian yang tidak selalu stabil, berinvestasi adalah salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan setiap orang untuk menghasilkan uang lebih.

B.    Perbedaan Investasi dan Menabung
Kalau dilihat secara sekilas, nabung dan investasi ini sama-sama kegiatan menyimpan uang. Tapi ternyata masih banyak yang belum paham bahwa menabung dan investasi adalah kegiatan yang berbeda.

Lantas di mana sih bedanya?

Menabung adalah sebuah kegiatan memisahkan sejumlah uang untuk disimpan dan uang tersebut masih dapat digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan. Menabung biasanya dilakukan untuk tujuan jangka pendek. Lain halnya dengan investasi yang memiliki tujuan jangka panjang. Orang yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Para investor ini akan mendapatkan hasil dari investasinya itu minimal setelah lima tahun. Kegiatan investasi dilakukan dengan cara menanamkan modal yang kita miliki dengan harapan akan mendapatkan pertumbuhan nilai di kemudian hari dan menambah penghasilan.

Supaya lebih jelas, berikut ini dijelaskan lebih lanjut soal perbedaan keduanya:
  • Kemudahan dalam mengakses

Dengan menabung, kamu bisa mengakses uangmu kapan pun dan di mana pun. Ketika kita membutuhkan dana darurat, kita dapat mengambil uang kita melalui ATM. Namun tentu ada batasan jumlah yang dapat diambil atau dicairkan.
Berbeda dengan investasi. Saat kamu menginvestasikan sejumlah uang, maka kamu gak bisa mengakses hasil investasi secara mendadak karena ada ketentuan periode pengambilan hasil investasi.
  • Risiko dan bunga

Bicara soal risiko, menabung bisa dikatakan punya risiko yang sangat kecil karena sistem keamanan yang sudah cukup canggih dan tentu saja terpercaya. Apabila bank dimana kita menabung mengalami pencurian, maka kita gak perlu khawatir karena pihak bank pasti akan bertanggung jawab akan uang tabungan kita.

Semua nasabah dari bank tertentu juga pasti akan menikmati bunga tabungan tahunan yang ditambahkan pada rekening mereka masing-masing. Namun jumlah yang diberikan tentu saja tidak terlalu besar.

Dalam investasi, pastinya keuntungan yang ditawarkan jauh lebih besar daripada bunga tabungan. Modal yang ditanamkan akan terus bertambah nilainya dari waktu ke waktu sehingga kantong kekayaan kita akan semakin bertambah. Karena potensi imbal hasilnya lebih besar, maka risiko akan kehilangan dalam investasi pun lebih besar ketimbang tabungan.
Semakin tinggi imbalan hasil yang diperoleh, maka semakin besar juga risiko yang akan ditanggung. Bahkan ada kemungkinan juga dana investasi yang disetorkan akan hilang total seperti dalam investasi saham.
  • Bentuk atau produk

Tabungan pada umumnya berupa uang yang disimpan di bank sebagai tabungan atau deposito, sedangkan dalam investasi terdapat beberapa jenis produk.

Namun pada umumnya ada dua jenis investasi, yaitu investasi melalui aset riil yang dapat kita lihat bentuk fisiknya seperti emas dan properti. Ada juga investasi dalam bentuk keuangan yang dilakukan melalui berbagai produk pasar modal, seperti reksa dana, saham dan obligasi.
  • Fungsi

Apabila kita ingin memiliki alokasi dana cadangan, tabungan merupakan pilihan yang tepat karena dapat kita gunakan sewaktu-waktu. Sedangkan investasi memiliki fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan jangka panjang dari hasil pengembangan aset yang kita miliki.

Investor melakukan investasi untuk mempersiapkan dana hari tua seperti pensiun. Tapi tak jarang juga yang melakukan hal ini untuk memenuhi biaya pendidikan anak atau cucu di masa depan.

Kelemahan Menabung
Uang yang disimpan di dalam tabungan nilainya gak bertumbuh secara signifikan. Yang kita dapat hanya sebatas bunga tahunan yang bahkan besarannya mungkin hanya dapat membayar biaya administrasi bulanan. Belum lagi uangnya bakal tergerus oleh kenaikan inflasi tahunan, maka nilai dari uang kita sebetulnya semakin menurun.

Walaupun uangnya bisa sewaktu-waktu diambil, besaran uang yang kita ambil juga ada batasannya. Contohnya ketika mengambil uang di mesin ATM, maksimal uang yang dapat kita tarik sekitar Rp 5-10 juta saja.

Kelemahan Investasi
Kalau investasi asal-asalan, bukan gak mungkin uang malah ludes semua (uang hilang/ okashacetak). Risiko investasi sebanding dengan keuntungan. Oleh sebab itu, perlu kemampuan berinvestasi yang matang sebelum kita menaruh modal.

Sebagai contoh, untuk jenis investasi saham, ada risiko yang ditanggung apabila perusahaan tempat kita menginvestasikan modal mengalami kebangkrutan. Perlu pengetahuan khusus juga dalam mengelola manajemen risiko dalam bermain saham. Sementara itu, investasi dalam bentuk properti memerlukan modal yang besar. Investasi ini juga tidak likuid, karena butuh waktu dan usaha lebih untuk menjualnya. Namun kalau soal keuntungan, wah dijamin bisa bikin sejahtera. 


Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jadi, diantara menabung dan investasi, kira-kira mana yang lebih menguntungkan? Dari uraian dan penjelasan di atas, pilihan kita tergantung dari tujuan kita. Apabila kita ingin memiliki tujuan jangka pendek, gunakan tabungan. Namun untuk mempersiapkan dana jangka panjang, gunakan investasi. Tapi jangan lupa untuk pelajari segala hal yang berhubungan dengan pengembangan aset investasinya. Untuk perencanaan keuangan yang optimal, baiknya kamu memiliki dua instrumen ini. Jadi dana darurat ada, modal kebutuhan jangka panjang pun tersedia.


C.     Cara Investasi Properti
Sekarang ini, investasi properti merupakan salah satu sektor investasi yang banyak dipilih untuk menjaga kestabilan keuangan supaya tidak terpengaruh dengan dampak inflasi yang semakin sadis. Makanya, sangat wajar kalau akhirnya banyak sekali investor yang memilih bisnis properti untuk menyelamatkan harta mereka dari gerusan inflasi.

Tentu saja, dengan melakukan investasi properti, maka Anda akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan uang tanpa harus bersusah payah dan melakukan beberapa pekerjaan yang berat lainnya yang menagndung risiko besar. Tapi walaupun begitu, bisnis properti ini tidaklah semudah seperti yang ada lihat. Hasil masksimal dari bisnis properti ini sangat tergantung kepada strategi yang Anda jalankan. Dari mulai perencanaan yang harus benar-benar matang, pemilihan lokasi dan lainnya.

Selain itu, ada beberapa strategi investasi properti yang dinilai cukup sederhana tapi berpotensi menghasilkan keuntungan yang sangat besar, yakni keberanian Anda untuk memulai bisnis properti. Selain itu, Anda juga bisa melaksanakan beberapa strategi berikut ini yang bisa Anda terapkan untuk meraih keuntungan yang berlimpah.


Dari sekian banyak strategi yang bisa Anda jalankan, terdapat satu strategi khusus untuk menjalankan investasi properti ini. Berikut merupakan beberapa strategi yang bisa Anda gunakan untuk menggaet untung yang maksimal.
Æ      Cari Pengembang Yang Baik
Yang pertama harus Anda lakukan adalah mencari pengembang atau developer yang baik. Untuk mengetahui ini, Anda bisa melihatnya dari track-record yang mereka miliki. Beberapa point yang harus Anda perhitungkan ketika memilih pengembang adalah developer haru memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, berpengalaman dengan proyek-proyek besar dan harus memiliki margin error yang sangat rendah.
Perlu Anda ketahui juga, semakin besar peluang bisnis properti yang akan Anda buka, maka secara otomatis ini akan membuat lebih banyak developer baru yang berdatangan. Selain itu, kawasan properti baru dan terpadu biasanya akan dilakukan perusahaan pengembang properti yang besar dan berpengalaman. Maka dari itu, daripada Anda berspekulasi dengan pengembang yang baru, mendingan Anda memilih developer yang sudah memiliki pengalaman dalam berbagai proyek.
Æ      Lokasi Properti yang Baik
Dalam bisnis properti, lokasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan harus bisa diperhatikan dengan bijak. Misalnya saja, ketika Anda memilih properti hunian, sebaiknya Anda lebih memilih hunian rumah yang dihuni oleh para end user. Hal tersebut karena kebanyakan pembeli yang merupakan end user, mereka biasanya akan tinggal lama dan bahkan akan mengajak yang lainnya (teman atau keluarga) untuk sama-sama membeli rumah dilokasi yang sama.
Tentu saja ini sangat menguntungkan, karena secara tidak sengaja, si user ini telah mempromosikan lokasi bisnis properti Anda, sehingga biaya promosi akan bisa ditekan sedemikian rupa. Selain itu, tehnik promosi dari mulut ke mulut ini merupakan salah satu tehnik promosi yang paling efektif dan berpoetnsi besar mendatangkan konsumen lainnya.
Lokasi terbaik untuk membuat perumahan adalah tempat-tempat strategis yang sangat dekat dengan pusat kota, yang memiliki akses transportasi yang memadai, baik itu angkutan umum atau fasilitas jalan yang baik, dekat dengan pusat pendidikan, seperti sekolah dan lainnya, dekat dengan kantor pemerintahan, minimalnya kantor kecamatan dan usahakan harus dekat dengan pusat bisnis seperti mall dan pasar.
Æ      Fasilitas Memadai
Selain lokasi, beberapa fasilitas dalam perumahan juga sangat penting untuk dicermati. Hal tersebut karena setiap orang pasti menginginkan lokasi properti yang sudah ditunjang oleh fasilitas yang memadai, dari mulai fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, akses transportasi yang memadai dan fasilitas lainnya. Hal ini harus bisa Anda lakukan supaya pembeli bisa lebih nyaman dan mau membeli properti yang Anda tawarkan. Walaupun mungkin harga yang Anda tawarkan akan sedikit mahal.
Selain itu, dengan fasilitas yang lengkap juga, maka Anda seolah-olah berpeluang untuk membuka lahan bisnis lainnya. Misalnya saja, ketika daerah yang Anda bangun tersebut mengalami kemajuan yang pesat, maka bisa saja Anda mendirikan beberapa bangunan sebagai penunjang, misalnya Mall yang lebih dekat ke perumahan, Ruko dan bisnis penunjang lainnya.
Selain memiliki persentasi keuntungan yang berlipa ganda, ada beberapa catatan penting lainnya yang harus Anda ketahui tentang bisnis investasi properti ini, dan bahkan berpotensi untuk memberikan kerugian yang jauh lebih besar daripada modal yang Anda keluarkan.
Tentu saja sebagai seorang investor, Anda wajib mengetahui beberapa catatan penting dan termasuk kelemahan dalam investasi properti supaya dapat mengantisipasi kerugian dan menambah nilai jual dari properti itu sendiri.
Æ      Beban Perawatan
Sebagai investor, harusnya Anda sudah mengetahui kalau bisnis properti ini bukanlah bisnis gratsi dimana Anda tinggal membeli properti kemudian membiarkan properti tersebut berbuah seperti apa yang Anda inginkan.
Makanya, untuk membuat aset Anda ini menghasilkan pendapatan yang tidak 998terhingga, Anda harus memastikan properti tersebut dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi kerusakan apapun.
Selain itu, properti yang dibiarkan rusak akan membuat harga jual dari aset Anda menjadi turun, sehingga kemungkinan besar Anda akan merugi. Makanya, untuk menghindari itu semua, Anda juga harus menyediakan biaya perawatan supaya properti Anda dalam kondisi yang terawat sampai nanti benar-benar bisa dijual dan menghasilkan keuntungan yang besar untuk Anda.
Æ      Investasi Padat Modal
Investasi properti bisa juga dikatakan sebagai investasi bersifat padat modal atau capital intensive. Hal tersebut karena semakin besar modal yang ditanamkan dalam properti yang Anda miliki, maka semakin besar pula hasil yang didapatkan investasi properti tersebut. tapi perlu dicatat, ini termasuk juga kepada biaya pembanguanan, perawatan dan tentu saja fasilitas lainnya yang ada dalam aset Anda.
Æ      Keterjangkauan Investasi
Seperti kita ketahui, dalam bisnis properti, biasanya harga akan mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan yang Anda. Harga properti juga akan ditetapkan berdasarkan sifat-sifat pasar lokal dan adanya trend yang akan sangat memengaruhi kepada permintaan dan juga penawaran harga dari properti itu sendiri.
Dalam hal ini, Anda perlu mencermati kalau ada satu perbedaan signifikan antara menilai properti dan saham. Dimana pembelian properti ini biasanya akan melibatkan pihak ketiga, bisanya adalah Bank atau pihak lainnya yang akan mencover dulu biaya pembelian.
Æ      Biaya Transaksi yang Tinggi
Untuk bisa berinvestasi dalam sektor properti, mau tidak mau Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi jika dibanding dengan berinvestasi di sektor lain. Beberapa biaya yang harus Anda penuhi adalah pajak terkait properti dan lainnya. Selain itu, Anda juga harus memiliki modal yang tinggi, untuk mendapatkan properti dengan daya jual yang tinggi.
Æ      Waktu Lama untuk Membeli
Seperti kita ketahui kalau membeli produk properti yang sesuai keinginan tidak akan bisa Anda dapatkan dalam tempo singkat, Anda harus menunggu dalam hitungan minggu, bulan atau bahkan tahun.
Hal ini juga sebenarnya sudah dijelaskan dalam sifat properti yang tidak likuid. Bahkan seorang pakar properti yang berasal dari Amerika Serikat mengatakan kalau Anda ingin berbisnis dalam properti, maka Anda harus mencari 100 properti dengan hanya memilih tiga yang terbaik untuk mendapatkan satu properti yang Anda inginkan. Perhitungan ini juga terkanndung dalam formula 100:3:1.
Æ      Terbatasnya Pengetahuan
Bisnis properti bisa disebut sebagai bisnis buta, karena mau tidak mau Anda akan memiliki pengetahuan yang terbatas yang disebabkan karena properti itu bersifat lokal. Tentu saja, harga sebuah rumah di satu tempat tidak akan sama seperti daerah lainnya.
Hal inilah yang membuat Anda sebagai investor harus benar-benar jeli dan harus membuat survei terlebih dahulu terhadap lokasi properti yang Anda incar. Jangan sampai Anda membeli properti di daerah dengan harga lebih tinggi dari standar daerah tersebut.
Æ      Penyusutan Bangunan
Mau tidak mau, investasi properti yang berbasis pada tanah dan bangunan ini akan mengalami penyusutan, walaupun dari tahun ke tahun harga jual ini akan meningkat. selain itu, Anda juga harus tahu kalau bangunan berupa rumah secara teoritis memiliki umur pakai maksimal, sehingga bangunan ini bisa saja menyusut.
Celakanya, kalau rumah Anda tidak terjual dalam jangka waktu yang lama, maka bisa-bisa banguann rumah Anda akan hancur atau minimalnya membutuhkan perbaikan. Baik itu perbaikan untuk perawatan maupun perbaikan model atau desain yang tiap waktu selalu berubah-ubah.
Æ      Hancur Bila Terjadi Bencana Alam
Kalau dibandingkan dengan investasi yang lainnya, investasi properti ini dianggap memiliki memiliki risiko kehancuran tanah dan bangunan yang bisa disebabkan alam dengan sangat tinggi. Rumah Anda bisa saja hancur karena gempa, Tsunami, tanah longsor, kebakaran dan lain-lain. Walaupun begitu, ini masih bisa Anda atasi dengan asuransi. Walaupun Anda harus membayar preminya tiap bulan.
Dengan mengetahui segala strategi dan berbagai macam potensi kerugian dalam bisnis properti ini, diharapkan Anda akan lebih bijak dan lebih dewasa lagi dalam memilih produk investasi.
Jadi ketika investasi properti Anda mengalami hambatan, maka Anda sudah siap dengan investasi lainnya untuk mencover segala kerugian yang ada. Intinya, keberanian Anda dalam berinvestasi dan perhitungan yang tepat akan membuat Anda seorang pemain besar dalam dunia investasi.
D.   Cara Investasi Logam Mulia atau Emas
Emas atau logam mulia merupakan salah satu bentuk investasi yang likuid dan tidak mudah tergerus inflasi, sehingga menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat digemari.
Investasi emas, kedengarannya memang menyeramkan, namun nyatanya cukup sederhana. Beli sesuai anggaran saat harganya rendah, dan jual pada saat harganya naik. Sesederhana itu.
Namun dengan seiring perkembangan investasi dewasa ini, terkadang investasi menjadi lebih rumit. Jadi, apa saja langkah jitu dalam berinvestasi emas? Semoga tips di bawah ini dapat membantu Anda memulainya dengan senang dan percaya diri.
  • Tentukan tujuan berinvestasi emas

Sebelum memulainya, tanyakan dulu pada diri Anda: mengapa saya ingin berinvestasi emas? Jangan sampai Anda melakukan ini hanya karena ikut-ikutan, karena investasi yang tidak dijalankan dengan serius hanya akan berakhir di pegadaian atau dijual lagi saat Anda kepepet secara finansial. Bila sudah menemukan tujuan jangka panjang, maka langkah jitu dalam berinvestasi emas ini sudah Anda lakukan.
  • Jeli dalam memperkirakan waktu berinvestasi emas dan berkonsultasi dengan yang lebih ahli

Kapankah sebaiknya Anda berinvestasi emas? Saatnya rajin memerhatikan pasar dan berkonsultasi dengan yang lebih ahli. Kesalahan pemain baru dalam investasi emas adalah mengira bahwa mereka bisa melakukannya kapan saja. Padahal, bila harga emas lagi turun, justru malah mereka yang merugi. Makanya, langkah jitu berinvestasi emas yang ini tidak boleh sampai dilupakan.

Sebelum menjual emas, carilah terlebuh dahulu informasi mengenai harga emas dan kecenderungan jangka pendeknya ke depan. Media massa selalu melaporkan perkembangan harga emas terbaru, sekaligus analisisnya terhadap kemungkinan perkembangan harga beberapa waktu mendatang. Kita juga bisa meneropong tren harga emas di internet, misalnya melalui situs Kitco, Goldprice, atau UBS Gold.
  • Pilihlah Jenis Emas yang Sesuai

Jangan salah. Meski perhiasan yang Anda beli terbuat dari emas, bukan berarti mereka bisa dijadikan bagian dari investasi. Selain sudah terkena beban biaya pembuatan perhiasan, harganya malah lebih kecil saat dijual kembali. Untuk langkah yang lebih jitu dalam berinvestasi emas, pilihlah emas batangan atau koin.

Setelah tahu persis pergerakan harga emas, barulah kita memilih tempat. Emas bersertifikat selalu diterima dimana pun. Emas 24 karat lebih mudah dijual daripada 18 karat. Emas dengan sertifikat akan lebih dihargai lebih tinggi. Perhiasan emas yang modelnya masih bertahan, juga akan lebih mudah dijual.
  • Jangan sampai berutang hanya gara-gara investasi emas

Ini satu lagi kesalahan yang rawan dilakukan pemain baru dalam investasi emas. Pastikan Anda sudah memiliki modal yang cukup sebelum memulai, karena investasi ini berjangka panjang dan hasilnya tidak bisa diambil dalam waktu dekat. Jangan sampai Anda malah jadi berutang hanya gara-gara berinvestasi emas, namun tanpa persiapan yang matang.
  • Siapkan dana cadangan sebelum berinvestasi emas dan pilih yang kadar logamnya murni

Langkah jitu berinvestasi emas ini masih terkait dengan poin sebelumnya. Sebelum memulai, pastikan Anda sudah mempersiapkan dana cadangan. Seberapa besar? Ya, kira-kira sekitar enam hingga 12 bulan pengeluaran keluarga sebelum memulai investasi emas. Selain itu, jangan asal membeli emas. Pastikan kadar logam emas yang Anda beli murni, kira-kira nyaris 100% (sertifikasi asli dari PT.Aneka Tambang/Antam dapat menjamin keasliannya.) Anda bisa mendatangi kantor Antam atau Pegadaian untuk sumber yang lebih tepercaya.
  • Jual pada Pihak yang Memberikan Harga Tinggi

Usahakan untuk menjual kembali ditempat kita membeli sebelumnya, apalagi bila kuitansi pembelian masih ada. Jika ada perjanjian buy back guarantee, cobalah mencari informasi apakah harganya sudah terbaik. Bila ada tempat lain yang bersedia membeli dengan harga lebih tinggi, abaikan saja garansi itu. Jika menjual ke Logam Mulia Aneka Tambang, konon ada kemungkinan harganya sedikit lebih tinggi daripada di toko emas biasa.

E.    Cara Investasi Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola untuk membeli saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Sistem reksa dana cukup sederhana, investor hanya menaruh sejumlah modal yang dipercayakan kepada profesional untuk diinvestasikan kembali. Sebelum menginvestasikan uang Anda pada reksa dana, sebaiknya Anda mengetahui lebih dulu jenis-jenis reksa dana yang ada.
Beberapa reksa dana yang cukup populer saat ini adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, campuran, dan saham.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana ini seluruhnya ditempatkan pada deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan obligasi. Reksa dana ini memiliki risiko relatif lebih rendah daripada reksa dana lainnya, namun potensi keuntungannya pun relatif rendah. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap dananya dialokasikan ke obligasi minimal 80%. Potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi 1-3 tahun.
Reksa Dana Campuran
Sesuai namanya, reksa dana campuran mengalokasikan dananya di berbagai instrumen keuangan, seperti deposito, obligasi, dan saham. Karena dapat berinvestasi saham, reksa dana campuran lebih berisiko. Akan tetapi, potensi keuntungannya relatif lebih tinggi daripada reksa dana pendapatan tetap. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi 3-5 tahun.
Reksa Dana Saham
Reksa dana saham menempatkan dananya minimal 80% ke intrumen pasar modal atau saham. Potensi keuntungan reksa dana saham adalah yang paling besar diantara reksa dana lainnya. Namun demikian, risikonya juga paling besar. Biasanya investor yang melakukan investasi di reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun.

Langkah-Langkah Membeli Reksa Dana

Bagaimana langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam membeli dan investasi reksa dana? Setidaknya ada 3 langkah yang penting Anda ketahui, yaitu: 

1.      Memilih Reksa Dana yang Akan dibeli

Ada lebih dari 800 produk reksa dana yang dijual di Indonesia. Untuk mengetahui fakta atau informasi material mengenai suatu produk reksa dana secara lengkap dan rinci, Anda dapat membaca prospektus reksa dana (informasi lengkap tentang suatu reksa dana). Alternatif lain untuk mendapatkan informasi suatu produk reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.

Dokumen ini umumnya diterbitkan setiap bulan sekali oleh Manajer Investasi (MI). Fund Factsheet berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan informasi penting pada sebuah prospektus, seperti tujuan investasi, strategi investasi, komposisi portofolio, minimal dana investasi, dan sebagainya.

Luangkan waktu Anda untuk mempelajari produk, terutama kebijakan dan risiko investasi, serta mengenali rekam jejak dan reputasi MI. Pelajari tata cara investasi pada reksa dana tersebut, termasuk biaya-biaya transaksinya bila ada. Kemudian, pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan ekonomi Anda.

2.      Mengunjungi Tempat Penjualan Reksa Dana

Setelah memilih investasi reksa dana yang akan dibeli, Anda dapat mencari tahu di situswebsite Manajer Investasi reksa dana tersebut, apakah kita bisa membeli langsung reksa dana tersebut dari MI (seperti contohnya Panin atau Trimegah) atau harus ke agen penjual (seperti contohnya Schroders/BNP Paribas hanya memperkenankan pembeli melalui agen penjualnya di bank).

Jika Anda sudah tahu tempat untuk membeli reksa dana tersebut, Anda tinggal datang dan membuka rekening investasi reksa dana. Jika di bank, usahakan Anda datang ke kantor cabang utama, karena tidak semua kantor cabang dapat melayani pembukaan rekening investasi reksa dana.

3.      Membeli Reksa Dana

Jika Anda membeli reksa dana langsung dari MI, maka biasanya Anda akan diminta untuk mentransfer uang sesuai dengan yang Anda inginkan ke rekening reksa dana tersebut.

Lalu Anda kirimkan/berikan copy dari bukti transfer tersebut ke Customer Service dari MI untuk diproses sebagai pembelian awal (begitu pula pembelian berikutnya). Wajib diingat, rekening untuk penyetoran haruslah nama reksa dana tersebut, bukan merupakan rekening pribadi ataupun rekening perusahaan. Jika Anda membeli dari agen penjual bank, biasanya Anda akan diberikan formulir untuk diisi dengan nominal yang nantinya akan dipotong dari rekening tabungan Anda.

Membeli Secara Konsisten dan Mengikuti Perkembangannya

Setelah Anda berhasil melakukan pembelian pertama, maka langkah selanjutnya adalah Anda harus melakukan pembelian secara konsisten. Berinvestasi di reksa dana harus Anda bayangkan seperti menabung. Anda harus melakukannya secara konsisten untuk hasil yang lebih baik.

Jangan melakukan jual beli reksa dana jika Anda belum paham benar untuk bertransaksi jual beli, karena hal itu hanya akan merugikan Anda dan investasi Anda. Pelajarilah perlahan-lahan dengan mengikuti perkembangan hasil keuntungan reksa dana Anda ketika Anda berinvestasi secara konsisten. Setelah itu, jika Anda sudah mulai paham dan memiliki lebih banyak pengetahuan, barulah Anda boleh untuk melakukan transaksi jual beli.


F.    Berinvestasi Saham di Pasar Modal
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar. Sampai saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya.

Pelaku-pelaku Investasi Saham

Ada 3 tipe pelaku transaksi di bursa efek yang menanamkan uangnya di saham dengan harapan bisa memperoleh keuntungan. Ketiga tipe pelaku transaksi saham tersebut adalah:
  1. Investor, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya di bursa saham untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya seorang investor membeli saham sebuah perusahaan yang mempunyai nilai dan performa yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Investor menggunakan analisa fundamental dalam menentukan keputusan pembelian sahamnya.
  2. Trader, yaitu orang yang memperjualbelikan saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham. Trader dapat mentransaksikan saham dalam jangka pendek, hingga jangka menengah. Bergantung pada trader itu sendiri, jangka waktu yang dipakai bisa bervariasi dari transaksi harian, mingguan, bulanan, atau bahkan ada trader yang bertransaksi tiap menit dan jam. Berbeda dengan investor, trader menggunakan analisa teknikal dalam menentukan keputusan jual beli sahamnya.
  3. Spekulan, yaitu orang yang tidak bisa dikatakan sebagai investor maupun trader. Spekulan menggunakan bursa saham sebagai berjudi. Seorang spekulan umumnya tidak menguasai pengetahuan tentang saham, baik analisa teknikal maupun fundamental, dan keputusan transaksinya hanya berdasarkan rumor, ikut-ikutan, atau tebakan belaka.

Langkah Awal Memulai Investasi Saham

Hal pertama yang perlu diperhatikan investor sebelum memulai melangkah untuk berinvestasi pada saham adalah mengenali dirinya sendiri. Setelah mengetahui ada 3 tipe orang yang mentransaksikan saham, maka Anda sebagai investor pun dapat memilih ingin menjadi pemain saham tipe yang mana.
Bagaimana mekanisme pembelian saham? Dalam bertransaksi jual beli saham Anda perlu tahu beberapa mekanisme yang berlaku di Bursa Saham. Hal-hal tersebut antara lain: 

#1 Tiga Jenis Pasar

Pada mekanisme perdagangannya, terdapat 3 pasar, yaitu:
  • Pasar reguler (RG), yaitu pasar utama dalam Bursa Saham. Dalam pasar reguler, transaksi yang berlangsung menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung secara terus menerus selama periode perdagangan. 
  • Pasar Negosiasi (NG), yaitu pasar yang transaksinya dilaksanakan berdasarkan tawar menawar individual antara anggota dengan berpedoman pada kurs terakhir di pasar reguler.
  • Pasar Tunai (TN), yaitu pasar yang memiliki skema yang sama persis seperti pasar reguler, namun sistem penyelesaiannya secara tunai tanpa menunggu hari ketiga.

#2 Fraksi Harga

Di dalam pasar reguler dan pasar tunai, kenaikan harga dalam tawar menawar sudah ditentukan oleh apa yang disebut dengan fraksi harga.
Perhatikan tabel di bawah, misalnya pada kelompok harga Rp500-Rp2.000, fraksi harganya adalah Rp5, ini berarti pada kelompok harga ini, perubahan harga sahamnya ada pada kelipatan 5.
Kelompok Harga (Rp)
Fraksi Harga (Rp)
50-200
1
200-500
2
500-2.000
5
2.000-5.000
10
>5.000
25

Dengan demikian, tidaklah mungkin untuk menjual saham dengan harga Rp763, karena diwajibkan harganya adalah kelipatan Rp5. Karenanya untuk menjual harga di luar fraksi harga yang ditentukan, dapat melalui pasar negosiasi.

#3 Satuan Pedagangan (Lot)

Selain adanya fraksi harga, saham-saham di pasar reguler dan pasar tunai hanya bisa diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”, dimana 1 lot sekarang adalah 100 lembar.
Transaksi odd lot (kurang dari 1 lot) hanya bisa dilakukan di pasar negosiasi, dimana diperbolehkan bertransaksi dalam satuan lembar.

#4 Fee Broker

Dalam melakukan pembelian saham pun, dikenakan biaya. Tergantung sekuritas yang Anda pakai jasanya, fee yang dibayarkan pun bisa berbeda-beda, namun dalam setiap transaksi yang kita lakukan pasti dikenakan sejumlah fee.
Misal Anda menggunakan jasa Sekuritas XY, dan sekuritas tersebut menerapkan feesejumlah 0,15% untuk fee beli dan 0,25% untuk fee jual, maka berikut adalah rincian yang harus Anda bayarkan:
Untuk Fee Beli sebesar 0,15%:
  • 0,043% adalah fee untuk Bursa Efek Indonesia
  • 0,107% adalah fee untuk Broker Anda, dimana masih dirinci:
    • 0,0972% adalah fee yang diterima Broker
    • 0,0097% adalah PPN yang dibebankan pada Anda.
Untuk Fee Jual sebesar 0,25%
  • 0,043% adalah fee untuk Bursa Efek Indonesia
  • 0,1% adalah PPh dari Penjualan Saham
  • 0,107% adalah fee untuk Broker Anda, dimana masih dirinci:
    • 0,0972% adalah fee yang diterima Broker
    • 0,0097% adalah PPN yang dibebankan pada Anda

#5 Harga Bid & Offer


Hal berikutnya yang perlu Anda tahu adalah perbedaan harga Bid dan Offer. Untuk lebih jelasnya mengenai Bid dan Offer, perhatikan gambar berikut.
Harga Bid adalah harga antrian permintaan yang dipesan oleh yang ingin membeli, danBid Vol berarti jumlah lot yang dipesan oleh pembeli dalam harga bid.
Sementara Harga Offer adalah harga antrian penawaran yang dipesan oleh yang ingin menjual, dan Offer Vol berarti jumlah lot yang dipesan oleh penjual dalam harga offer.
Dalam kasus di atas dapat kita lihat ada antrian Bid di harga Rp520 dan ada antrian Offerdi harga Rp525. Dari antrian ini bisa kita artikan sebagai berikut: ketika kita ingin membeli saham tersebut secara langsung tanpa antri adalah beli diharga Rp525 dan sebaliknya jika ingin menjual secara langsung jual di harga Rp520.
Mekanisme ini berlaku di pasar reguler dan pasar tunai, namun tidak berlaku pada pasar negosiasi. pada pasar negosiasi, walaupun harga bid dan offer telah bertemu di harga yang sama, harus dilakukan tawar-menawar secara langsung antara pihak pembeli dan pihak penjual, hingga terjadi kesepakatan berapa harga dan lot yang akan ditransaksikan.

#6 Waktu Perdagangan

Bursa Efek Indonesia sebagai pasar tempat diperdagangkannya lembar saham memiliki waktunya sendiri untuk anggota-anggotanya mentransaksikan saham. Seperti jam kerja pada umumnya, Bursa saham hanya buka dari hari Senin-Jumat. Dan tidak termasuk hari libur dan hari raya.
Jam perdagangan saham pun di bursa juga terbatas. Saham hanya dapat diperdagangkan pada pukul 08:45 WIB hingga pukul 16:15 WIB, berikut adalah rinciannya di pasar reguler.

Keterangan
Senin-Kamis
Jumat
Pra Pembukaan
Anggota bursa memasukkan order beli dan jual, hanya berlaku bagi saham LQ45
08:45-08:55

Pembukaan
Permintaan dan Penawaran yang dimasukkan saat pra pembukaan akan dibentuk pada saat pembukaan
08:55-09:00

Sesi 1

09:00-12:00
09:00-11:30
Istirahat
Waktu bursa istirahat, tidak ada saham yang diperdagangkan
Sesi 2

13:30-15:49
14:00-15:49
Pra Penutupan
Anggota bursa memasukkan order beli dan jual
15:50-16:00

Penutupan
Permintaan dan Penawaran yang dimasukkan saat pra penutupan akan dibentuk pada saat penutupan
16:01-16:05

Pasca Penutupan
Sesi terakhir perdagangan, transaksi hanya bisa dilakukan pada harga yang dibentuk saat penutupan
16:05-16:15


Skema jam perdagangan dalam tabel di atas hanya berlaku di pasar reguler, untuk pasar negosiasi dan pasar tunai tidak diberlakukan mekanisme pra-pembukaan, pra-penutupan dan pasca-penutupan. Dalam pasar tunai pun jam perdagangan hanya berlaku pada sesi 1 saja.

Referensi :

Komentar

Postingan Populer